Rabu, 07 Juni 2017

[Review] Pasangan Detektif - Agatha Christie


Judul: Pasangan Detektif "Partners in Crime"
Penulis: Agatha Christie
Penerjemah: Maria Mareta
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 312 halaman
Tahun Terbit: April 2012 (Cetakan Keempat)

"Sekarang mari kita minum bersama-sama. Demi suksesnya Agen Detektif Internasional. Blunt's Brilliant Detectives! Semoga sukses selalu!"
Begitulah wanita, mudah merasa bosan. Tommy sama sekali tidak mengerti dengan tingkah laku Tuppence. Setelah pernikahan mereka yang berjalan selama 6 tahun, Tuppence mulai merasa kehidupan mereka tidak seperti dulu lagi. Tuppence ingin melakukan hal-hal yang mendebarkan seperti dulu. Menangani kasus-kasus, itulah keinginan terbesarnya saat ini. Tommy pun bergumam kalau dia akan membuat affair saja. Dengan sedikit kesal, dia menanggapi keluhan-keluhan Tuppence yang tidak masuk akal menurutnya. Tiba-tiba, Mr. Carter datang memberikan sebuah tawaran yang sudah lama dinanti-nantikan oleh Tuppence. Matanya berbinar-binar seolah mendapat sesuatu yang langka. Yah, Blunt's Brilliant Detectives. Sebuah agen detektif swasta yang sudah bangkrut. Lantas, apakah pasangan Beresford mampu menyelesaikan kasus-kasus yang datang kepada mereka?
-----------
Tuppence berkeluh kesah kepada suaminya soal kegiatannya yang itu-itu saja, sangat membosankan dan tidak variatif. Tommy hanya menanggapinya dengan ketus. Dia tidak habis pikir apa yang ada di otak istrinya itu.
"Hati-hati, Tuppence. Keinginanmu akan sensasi kotor ini membuatku cemas"
Blunt's Brilliant Detectives itulah nama agen detektif swasta yang mereka kelola saat ini. Agen itu awalnya dimiliki oleh Mr. Blunt, akan tetapi sesuatu terjadi dan dia ditangkap oleh kepolisian Scotland Yard. Dia memiliki bisnis gelap dengan seseorang yang mencari istrinya dan dia juga adalah seorang pedagang babi. Mr. Carter mengatakan kepada pasangan Beresford, jika ada seseorang yang menyebut Nomor 16 segera beritahu dan jangan bertindak gegabah.

Pada awalnya Tuppence sangat bersemangat, tetapi dia mulai merasa jenuh karena tidak adanya kasus menarik seperti yang dia inginkan. Hanya kasus-kasus perceraian saja sepanjang minggu itu. Dan tercetuslah ide konyol Tuppence yang membuat rencana bersama sahabat wanitanya si penjual topi untuk membesarkan nama Blunt's Brilliant Detectives. Semenjak itu, mulailah Tommy dan Tuppence mendapatkan kasus-kasus yang menguras otak.

Awal-awal membacanya cukup membuat kepala pening. Bagaimana tidak, ini kali pertama saya membaca novel terjemahan lagi setelah sekian lama. Harus mencerna baik-baik dan membacanya dengan begitu hati-hati. Untunglah beberapa saat kemudian saya mulai terbiasa dan menikmati ceritanya. Dan ini merupakan buku pertama Agatha Christie yang saya baca. Dan yaa, ini bukanlah novel, lebih tepatnya kumpulan cerita tentang kasus-kasus yang ditangani Tommy dan Tuppence.

Saya pun sangat terhibur dengan tingkah laku kocak kedua Pasangan Beresford ini. Ditambah lagi dengan pelayan setia mereka, Albert. Bagaimana tidak? Mereka selalu memainkan peran sebagai seorang detektif ataupun polisi yang ada di cerita-cerita klasik. Macam Sherlock Holmes, Thorndyke, Thornley Colton dan peran itu cukup membantu mereka ketika menangani berbagai kasus yang akan mereka hadapi saat itu. Serta Albert juga tak luput dari rencana teroganisir mereka, dia pun juga memerankan perannya dengan baik sebagai pesuruh pasangan Beresford itu.
"Kawanku yang cerdik rupanya lupa bahwa Thorndyke hanya bicara pada babak terakhir," kata Tommy. "Sudahlah, Tuppence. Kau dan temanmu si Janet Smith kan sudah mengungguliku kemarin itu. Satu-satulah."
Salah satu yang menggelitik juga adalah bagaimana Tommy dan Tuppence bersaing untuk menyelesaikan sebuah kasus. Ini merupakan ciri khas pasangan kocak ini. Tapi, bukan berarti mereka selalu dapat menyelesaikan semua kasus yang datang kepada mereka. Seperti halnya Sherlock Holmes, terkadang detektif juga melakukan kesalahan dan salah berbelok untuk meluruskan sebuah kasus.

Sayangnya cara menangani kasus-kasusnya kurang dieksplore. Terkadang saya berpikir bagaimana mereka bisa memecahkan sebuah kasus hanya dengan memaparkan pendapat-pendapatnya saja tanpa harus datang langsung ke TKP? Seperti di bab "Misteri Sunningdale", Tommy dan Tuppence hanya berkelakar satu sama lain mengenai kasus ini di sebuah tempat makan. Tetap saja kan, datang ke TKP dan mencari bukti serta menganalisis akan memperkuat pendapat mereka. Dan Marriot si Polisi Scotland Yard itu setuju-setuju saja dengan mereka.

Sebenarnya ada banyak kesalahan ketik di buku ini. Tapi, saya tidak akan memaparkannya, karena saya tidak ahli dalam hal seperti ini. Terlepas dari itu semua, saya tetap menikmati cerita-ceritanya, apalagi humor dan gombalan yang terlontar di sepanjang buku dari pasangan Beresford ini.
"Aku memang lemah kalau berhadapan dengan wanita," gumam suaminya.

0 comments:

Posting Komentar

 

The Cupu Reader Template by Ipietoon Cute Blog Design